Rabu, 30 Mei 2012

Sekilas Info

 
SURABAYA – Hasil ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK 2012 menampilkan fakta mengejutkan. Nilai mata pelajaran (Mapel) Matematika jauh lebih tinggi daripada mapel lain termasuk Bahasa Indonesia.

Padahal selama ini mapel Matematika kerap menjadi momok bagi para peserta UN. Sesuai data Dindik Jatim, UN SMA IPA yang diikuti 72.680 siswa, diketahui bahwa untuk sebaran distribusi prosentase nilai terbanyak pada mapel Matematika. Dari total 72.680 peserta UN, 52.268 siswa atau 71,92 persen siswa yang mendapatkan rentang nilai 9,00-9,99.

Sebaran ini disusul dengan mapel Kimia yang terdapat 48.481 siswa atau 66,70 persen yang mendapatkan nilai 9,00- 9,99. Berikutnya adalah Biologi yang terdapat 34.690 siswa atau 47,73 persen yang mendapatkan rentang nilai 9,00-9,99. Disusul Bahasa Indonesia yang terdapat 32.082 siswa atau 44,14 persen yang mendapatkan nilai 8,00-8,99. Selanjutnya Fisika yang terdapat 31.817 siswa atau 43,78 persen mendapatkan rentang nilai 8,00-8,99, dan baru di urutan buncit adalah mapel Bahasa Inggris yang terdapat 30.313 siswa atau 41,71 persen yang mendapatkan rentang nilai 7,00-7,99. Total rata-rata nilai semua mapel adalah 51,15.

"Hasil UN Jatim ini memang sangat memuaskan. Ini tentu karena kerja keras dari semua pihak, baik siswa, sekolah, orangtua, dinas pendidikan kabupaten/kota, Dindik Jatim, komite sekolah, dan lain-lain," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Harun.

Menurut Harun, prestasi ini memang patut dibanggakan. Sebab, ini memang pertama kalinya Jatim menjadi Juara I dalam tingkat kelulusan dan nilai tertinggi se-Indonesia. Dengan memiliki 210.241 peserta UN untuk jenjang SMA/MA/SMK, prestasi Jatim ini memang mendapat acungan jempol dari banyak pihak. Namun, tentu saja ke depan menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk bisa mempertahankan prestasi tersebut.

Jika dilihat secara rata-rata, nilai UN mapel Matematika siswa SMA IPA Jatim mencapai 9,06. Baru disusul mapel Kimia 9,03. Dan yang paling rendah adalah mapel Bahasa Inggris 7,68. Begitu pun untuk peserta UN SMA IPS. Mapel Matematika mendapatkan rata-rata nilai tertinggi 8,76. Disusul dengan Sosiologi 8,46, Geografi 8,18, Bahasa Indonesia 8,01, Ekonomi 8,00 dan Bahasa Inggris 7,33.

Kondisi serupa juga terjadi pada hasil peserta UN MA IPA. Untuk mapel Matematika dan Kimia, rata-rata nilainya mencapai 8,74. Sedangkan secara total, rata-rata jumlah mencapai 49,09. Meskipun begitu, di Jatim memang masih terdapat ketidaklulusan. Jumlah ketidaklulusan mencapai 156 siswa atau 0,07 persen dari 210.241 peserta. Angka ketidaklulusan tertinggi untuk SMA/MA adalah pada program IPS sebanyak 88 siswa. Sedangkan perbandingkan ketidaklulusan antara SMA dan MA adalah 0,05 persen untuk SMA dan 0,13 persen untuk MA.

Sementara itu, di Kota Surabaya nilai peserta UN cukup lumayan dibandingkan tahun lalu. Namun, nilai tersebut masih kalah telak dibandingkan dengan prestasi nilai UN siswa asal Sidoarjo. Bahkan, untuk posisi 20 besar, Sidoarjo menempatkan delapan siswa terbaiknya di posisi tertinggi nilai UN, sedangkan Surabaya tidak ada satu pun. "Tapi untuk tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu," kata Kepala Dindik Surabaya Ikhsan.

Kini, kata Ikhsan, yang terpenting pihaknya terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya. Tak hanya siswa, namun juga para guru. Dengan begitu, diharapkan nantinya guru yang mengajar siswa memiliki kualitas pengetahuan yang bagus, dan bisa mentransfer ilmunya kepada siswa dengan lebih baik. "Banyak program yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya," ujarnya. (arief ardliyanto/koran si)(//rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...