Pelajaran matematika
memang tidak mudah. Sangat bohong sekali bila saya mengatakan bahwa matematika
merupakan pelajaran yang mudah. Sampai detik inipun matematika masih menjadi
pelajaran yang ditakuti oleh sebagian besar siswa. Bahkan belakangan ini
matematika dianggap memberi andil besar bagi ketidaklulusan siswa dalam Ujian
Nasional.
Walaupun sekarang saya
mengambil jurusan pendidikan matematika di perkuliahan saya, tidak berarti saya
setia untuk menggemari ataupun pandai dalam pelajaran matematika. Saya bukanlah
seorang siswa yang spesial. Saya sama seperti siswa pada umumnya yang tidak
menyukai matematika. Dulu saya sangat merasa takut dengan pelajaran berhitung
yang satu ini. Terlebih mengingat daya ingat saya yang tidak terlalu baik untuk
manghafal banyaknya rumus dalam matematika. Saya juga bukan seorang siswa yang
memiliki tingkat ketelitian yang tinggi, sehingga selama mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru, tidak pernah sekalipun saya mencapai skor yang sempurna.
Selalu ada saja bagian yang salah. Nilai saya dalam pelajaran matematikapun
standart. Saya tidak pernah terlihat menonjol diantara teman – teman saya. Itulah
beberapa hal yang menyebabkan ketidaktertarikan saya pada matematika. Perasaan
ini terus berlangsung lama, sampai pada akhirnya saya merasa ada perubahan yang
terjadi di dalam diri saya. Saya merasa
lebih dekat dengan matematika. Saya menjadi senang belajar matematika dan ingin
tahu lebih jauh bagaimana uniknya matematika sehingga kerap membuat “galau”
para siswa.
Saya mulai tertarik
dengan matematika saat saya duduk di bangku kelas XI. Seorang guru matematika (Bu
Umi) yang telah menyadarkan saya betapa indah dan asyiknya matematika itu. Memang matematika itu sulit, tapi bila kita
tekun, kita dapat dengan mudah menaklukkannya. Akan ada sensasi tersendiri
ketika kita berhasil mengerjakan sebuah soal matematika. Kita akan merasa puas
dan bangga karena telah menemukan jawaban / penyelesaian dari soal yang baru
saja kita kerjakan. Setelah itu, dengan sombongnya kita boleh berkata, ‘yak,
saya berhasil! Saya menang! Saya dapat menaklukkannya!’. Jadi, bagi saya, hal
yang paling melegakan sekaligus mengagumkan adalah ketika saya mampu
menyelesaikan soal matematika dengan tepat dan benar.
“Sensasi Plong” yang kita
rasakan setelah berhasil mengerjakan suatu persoalan matematika, akan membuat
kita ketagihan dan selalu ingin tahu jawaban dari setiap persoalan yang ada.
Daya juang kita dalam menyelesaikan persoalan akan meningkat dengan sendirinya.
Kita akan berusaha semaksimal mungkin sampai menemukan jawaban yang tepat. Dan
apabila sudah sampai pada tahap ini, kita akan merasa tertantang untuk mencari
persoalan – persoalan baru yang lebih kompleks .
Dan itu terbukti pada
diri saya. Sayapun merasa tertantang untuk lebih mendalami matematika. Sehingga
saat lulus dari bangku SMA, saya dengan tegas dan beraninya mengambil jurusan
pendidikan matematika. Tantangan itu sampai detik ini masih saya jalani. Saya
akan membuktikan banwa saya dapat menaklukkan matematika. Percayalah, matematika
bukanlah suatu hal yang sulit. Asal kita tekun dan ulet, kita dapat dengan
mudah bersahabat dengan matematika. Kuncinya hanya satu. Ya, kita perlu lebih
mencintai matematika!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar